Dosen Pengampuh : Musayyanah, S.ST, MT
Judul : Membangun
Cloud Computing Menggunakan FreeNas 9.10
Tujuan : Mengenalkan mahasiswa tentang konsep
cloud computing
Mengenalkan pada mahasiswa tentang konfigurasi FreeNAS pada
Jaringan
Cloud Computing
Sejarah singkat dari Cloud Computing sendiri dimulai oleh John McCarthy pada tahun 1960. Pada saat itu John McCarthy berpendapat bahwa "Cloud Computing suatu hari nanti akan menjadi infrastruktur publik", di buku Douglas Parkhill. Namun, Larry Ellison salah satu pendiri Oracle pada tahun 1965 mencetuskan sebuah ide "Network Computing". Ide tersebut adalah membuat sebuah server yang berisi berbagai macam software dan kebutuhan lainnya yang siap untuk di akses pengguna tanpa menginstall berbagai software di PC mereka. Kemudian pada tahun 2005 amazon.com meluncurkan Amazon EC2, IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative, Google meluncurkan App Angine, dan lain-lain.
Cloud Computing (Komputasi Awan) adalah sebuah model yang menghubungkan satu device ke beberapa device dengan menggunakan jaringan internet. Cloud Computing memberikan layanan berbasis IT yang dapat diakses melalui jaringan internet. Contoh dari Cloud Computing adalah peluncuran Google Drive pada tanggal 24 Aprill 2012 dimana sebenarnya adalah perkembangan dari Google Docs. Google Drive merupakan layanan Storage/Penyimpanan Online yang dimiliki Google.
Komponen Cloud Computing :
Karakteristik Cloud Computing :
- Resources Elasticity (Elastisitas Sumber Daya) : Dapat menambah atau mengurangi device dengan mudah dan cepat
- Measured Service (Layanan Pengukuran) : Jumlah bandwith yang digunakan oleh pengguna dapat diukur untuk pembayaran biaya layanan yang digunakan
- On-Demand Self Services (Pelayanan Mandiri Diri Sendiri Saat Diperlukan) : Pengguna dapat mengelola layanan sendiri tanpa interaksi dengan penyedia layanan
- Broad Network Access (Akses Jaringan yang Besar) : Penggunaan jaringan yang luas, sehingga dapat diakses dengan mudah dimanapun melalui smartphone ataupun media lain
- Resource Pooling (Resource Menyatu) : Segala sumber daya storage, CPU, memory, bandwith dan virtual machine dapat diakses secara bersama-sama karena menggunakan mekanisme multi tenant
Sevice Layer Cloud Computing :
- Infrastruktur As A Service (IaaS) : Pengguna hanya diperbolehkan untuk menginstal dan mengelola seluruh infrastruktur IT meliputi system operasi, storage saja.
- Platform As a Service (PaaS) : Pengguna hanya diperbolehkan menjalankan dan mengontrol aplikasi yang digunakan, tetapi pengguna tidak dapat mengontrol system operasinya.
- Software As A Service (SaaS) : Pengguna tidak dapat membuat/membangun aplikasi, pengguna hanya diperbolehkan menggunakan aplikasi yang sudah disediakan.
Terminologi Cloud Computing :
- Public Cloud : Cloud yang dapat diakses oleh semua orang atau masyarakat umum dengan melalui jaringan internet.
- Private Cloud : Cloud yang biasanya digunakan untuk perusahaan/organisasi. Biasanya terdiri dari penyedia layanan dan user, dimana penyedia jasa bertanggung jawab atas semua layanan yang disediakan.
- Hybrid Cloud : Cloud penggabungan antara Public Cloud dan Private Cloud, biasanya digunakan untuk keperluan tertentu seperti pendidikan.
- Tidak membebani biaya software dan hardware.
- Dapat diakses dimanapun dan kapanpun (asal ada jaringan internet).
- Keamanan data lebih terjamin, dikarenakan Cloud menggunakan bebapa tingkatan keamanan.
- Dapat diakses menggunakan banyak media seperti smartphone dan lain-lain, sehingga tidak membutuhkan komputer yang canggih.
Contoh Aplikasi Cloud Computing :
Google Drive
Google
Drive diluncurkan pada tanggal 24 Aprill 2012 dimana sebenarnya adalah perkembangan
dari Google Docs. Pihak google menyadari bahwa perkembangan teknologi dan
internet semakin lama semakin melesat, terutama penggunaan Cloud Computing.
Maka dari itu google menciptakan Google Drive yang merupakan layanan
Storage/Penyimpanan Online yang dimiliki Google.
Sales Force
Salesforce.com
merupakan suatu vendor yang menggunakan Software
as a Service atau yang biasa diebut SaaS, dimana SaaS adalah salah satu
layanan dari Cloud Computing. Service
Cloud yang diciptakan oleh salesforce.com adalah untuk melayani
customer/pelanggan dimanapun dan kapanpun.
====================================================================================
FreeNAS
adalah sebuah software/perangkat lunak dan memiliki penyimpanan yang bersifat
open source. Biasanya digunakan untuk kepentingan share (terima/kirim) yang
dapat digunakan secara bersama-sama dengan beberapa device (server/client).
FreeNAS menggunakan system operasi NAS (Network Attached Storage) yang berbasis
FreeBSD. Pengertian FreeBSD sendiri adalah sebuah system operasi yang bertipe
bebas Unix. Hal tersebut diturunkan oleh UNIX AT&T melalui Berkeley
Software Distribution atau yang biasa disebut BSD.
NAS
(Network Attached Storage) dan SAN (Storage Area Network), keduanya
diaktegorikan dalam Storage Server. Storage Area Network atau SAN adalah sebuah
Private Network yang akan
menghubungkan penyimpanan/storage dengan server, SAN banyak digunakan karena
fleksibel. Sedangkan Network Attached Storage atau NAS adalah sebuah
storage/system penyimpanan yang bertujuan agar dapat diakses dari jarak yang
jauh dengan menggunakan Network. NAS sendiri dapat diakses melalui RPC (Remote
Procedure Call). Dengan demikian NAS dan SAN dapat disimpulkan sebagai sebuah
teknologi storage yang terhubung dan dapat diakses melalui jaringan.
Perbedaannya
dari segi storage yang di share, NAS menshare dengan cara terhubung ke client
atau sebuah jaringan yang share. Sedangkan SAN menshare dengan cara terhubung
ke server atau sebuah jaringan yang terdedikasi. Dari segi biaya, NAS lebih
efisien dan efektif juga untuk pengaturannya lebih mudah daripada SAN yang
lebih mahal, tetapi akses data lebih cepat.
Service FreeNAS :
iSCSI
Internet Small Computer System Interface atau yang biasa disebut ISCSI adalah storage virtual dimana menggunakan jaringan internet sebagai media yang akan menghubungkan antara storage virtual tersebut dengan Device tertentu (Server). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegunaan dari iSCSI adalah membuat dan menghubungkan Hard Disk melalui jaringan internet ataupun intranet. Biasanya yang menggunakan iSCSI adalah Storage Area Network atau biasa disingkat SAN, tetapi pada akhir-akhir ini Network Attach Storage atau yang biasa disingkat NAS juga sudah banyak menggunakan dan mengimplementasikan iSCSI.
Untuk
konsep yang dipakai oleh iSCSI sendiri berbeda dengan konsep yang dipakai oleh
NFS. konsep yang dipakai NFS adalah menambahkan direktori dari satu komputer ke
komputer yang lain. Sedangkan konsep yang dipakai iSCSI adalah dengan
menambahkan storage (blok Hard Disk) pada suatu Server ke Server lain, tidak hanya
itu tetapi blok Hard Disk yang ditambahkan dibaca seakan-akan Hard Disk
internal komputer tersebut.
Syarat-syarat untuk membuat
dan membangun iSCSI adalah :
- iSCSI target yang di install pada sebuah server, contoh iSCSI Enterprice Target (IET) atau TGT. iSCSI target adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi supaya Hard Disk server dapat ditambahkan pada device (komputer) lain.
- Device (komputer) yang akan menggunakan Hard Disk pada iSCSI target harus menggunakan iSCSI Initiator. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai penghubung antara device (komputer) pada Hard Disk server iSCSI target.
- Sebuah server yang sudah mempunyai HBA (Host Bus Adapter) atau bias juga dengan iSCSI bus adapter.
Keuntungan Menggunakan
iSCSI :
- Mengurangi penggunaan penggunaan perangkat keras pada server, kita tanpa menambahkan Hard Disk pada server, sudah dapat menambahkan kapasitas Hard Disk.
- Hard Disk dapat diakses, diformat ataupun dipartisi sesuai keinginan seperti Hard Disk internal biasa.
- Untuk mengantisipasi penggunaan internal storage (Hard Disk internal) sudah tidak cukup, dapat menggunakan iSCSI yag berupa storage external.
- Dapat dengan mudah di remote/control dari jarak yang jauh seperti backup data, dan lain-lain.
FTP
Pada
umumya protokol dapat diartikan sebagai aturan yang ditujukan untuk mengatur
hubungan komunikasi, perpindahan data dan sebagainya antara dua ataupun lebih
device. Salah satu contoh dari protocol itu sendiri adalah File Transfer Protokol (FTP) yang berfungsi disaat ada
pengiriman/penerimaan file. FTP biasanya digunakan untuk share (kirim/terima)
file dalam sebuah jaringan antara server dan client ataupun sebaliknya yang berjalan
diatas Layer TCP/IP.
SSH
Secure Shell atau yang biasa disebut SSH pada
umumnya dapat diartikan sebagai Remote Login seperti halnya rlogin dan telnet.
SSH hampir sama dengan telnet, karena SSH Client juga menyediakan User dengan Shell sebagai remote. Yang membedakan SSH dengan telnet adalah,
dengan menggunakan SSH akan lebih aman karena SSH menyediakan layanan enkripsi
diantara Cient dengan Server. Contoh umumnya seperti website yang lebih aman
(HTTPS) dengan Website yang biasa (HTTP). SSH juga bermanfaat untuk memantau
log file, menginstall software, dan lain-lain. SSH juga dapat bekerja untuk
share (kirim/terima) data seperti halnya FTP. Jadi dengan menggunakan SSH kita
dapat meremote/mengontrol sever untuk mengakses/mengatur storage, dan
lain-lain.
====================================================================================
Cara Install dan Konfigurasi FreeNAS pada VMWare
1. Jalankan VMWare dan pilih File ==> New Virtual Machine
2. Pilih Typical ==> Next
3. Untuk file installer yang berupa ISO, anda pilih
Installer disc image file (ISO),
klik Browse, cari file ISO FreeNAS
yang telah anda siapkan
4. Berikan nama Virtual Machine yang akan dibuat sesuai keinginan, contoh “FreeBSD
64-bit”, lalu pilih Browse untuk
menentukan folder penyimpanannya ==> Next
5. Pada Specify
Disk Capacity, pada tab Maximun disk
size (GB) isikan 20. Dan pilih Split virtual disk into multiple files ==> Next
NB
: pada tahap ini untuk menentukan kapasitas disk yang akan dibuat, pada pembuatan
Hard Disk pertama ini sebesar 20GB dimana nantinya filenya akan disimpan secara
terpisah untuk menghemat penampungan data.
6. Pada Ready
to Create Virtual Machine, hilangkan tanda centang pada Power on… ==> Finish.
7. Karena dibutuhkan harddisk ke-2, maka klik Edit virtual machine settings Specify Disk
Capacity ==> pilih Add ==> pilih Hard Disk ==> Next
8. Pada Select
a Disk Type, pilih SCSI ==> Next
9. Pada Select
a Disk, pilih Create a new virtual disk ==> Next
10. Pada pembuatan Hard Disk ke-2 ini, pada tab Maximun disk size (GB) isikan 20. Dan pilih Split virtual disk into multiple files ==> Next
NB : pada tahap ini untuk menentukan kapasitas disk yang akan dibuat,
pada pembuatan Hard Disk ke-2 ini sebesar 20GB dimana nantinya filenya akan
disimpan secara terpisah untuk menghemat penampungan data.
11. Jika sudah, maka konfigurasi VMWare untuk
FreeNAS telah siap
Sekarang kita telah masuk pada tahap penginstallan FreeNAS
pada VMWare :
1. Setelah mengkonfigurasi VMWare, klik Power On this Virtual Machine, dan
sekarang kita sudah masuk pada proses penginstallan FreeNAS. Pilih 1 Install/Upgrade ==> pilih Ok
2. Lalu pilih da0 ==> pilih Ok
NB : pada tahap ini kita memilih Hard Disk mana yang akan dijadikan
sistem operasi dari FreeNAS, maka kita pilih Hard Disk yang pertama kita buat
berkapasitas 10GB tadi
3. Pilih Yes
untuk memulai proses install ke Hard Disk yang kita pilih tadi
4. Selanjutnya masukkan password (terserah anda) untuk Root FreeNAS è pilih Ok
5. Tunggu proses install selesai, ==> Ok
6. Setelah selesai pilih 3 Reboot System, untuk restart
7. Tunggu sampai proses restart selesai. Setelah
selesai, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Maka FreeNAS siap untuk
digunakan. Defaultnya FreeNAS akan memberikan IP Address dari DHCP.
8. Setelah proses installasi selesai dan kita telah
mendapat IP Address dari FreeNAS. Proses
selanjutnya adalah anda buka IP Address
yang telah didapat pada web browser anda. Lihat tampilan berikut, lalu masukkan
Username “root” dan Password “Yang kita buat tadi” ==> pilih Log In
9. Petelah proses yang begitu panjang * lebar = luas … :D, ini adalah tampilan awal dari FreeNAS yang telah kita install
10. Tahap setting VMWare sudah, tahap install FreeNAS sudah.
Sekarang kita masuk pada tahap konfigurasi dari FreeNAS.
Yang nantinya akan di konfigurasi adalah :
1. iSCSI
a. Portals
b. Initiators
c. Authentication Access
d. Targets
e. Extents
f. Associated Targets
2. SSH
3. FTP
Yang nantinya akan di konfigurasi adalah :
1. iSCSI
a. Portals
b. Initiators
c. Authentication Access
d. Targets
e. Extents
f. Associated Targets
2. SSH
3. FTP
11.
Pertama kita mulai dengan masuk pada tab Services, pilih iSCSI ==> klik Setting
12. Setelah masuk pada menu setting iSCSI pertama kali yang harus kita
lakukan adalah menambah portal pada tab Block
(iSCSI) ==> pilih
menu Portals ==> pilih
Add Portal
Isi Comment sesuai keinginan
anda contoh “sia”, pada IP Address
pilih IP yang dari FreeNAS tadi, pada Port
akan terisi oleh Port 3260 yaitu Port default dari FreeNAS ==> klik Ok
13. Selanjutnya pilih menu Initiators, untuk menambah Initiator ==> pilih Add Initiator
Initiator adalah IP Address dari server atau computer yang diijinkan
mengakses iSCSI sebagai Local Disk server atau computer tersebut
Pada bagian Initiators
fungsinya untuk inisialisasi IP Address mana yang diijinkan mengakses FreeNAS
ini. Jadi kita dapat mengisi dengan IP Address tertentu, tetapi defaultnya akan
berisi All dimana artinya semua IP
Address diijinkan. Pada bagian Authorized network fungsinya untuk
inisialisasi subnet yang diijinkan mengakses FreeNAS. Kita juga dapat mengisi
dengan subnet tertentu, tetapi defaultnya akan berisi All, dimana berarti semua subnet diijinkan.
Isi Comment sesuai keinginan
anda contoh “sia” ==> klik Ok
14. Selanjutnya pilih menu Authorized Access, untuk menambah Authorized Access ==> pilih Add Authorized Access. Authorized
Access ini fungsinya untuk membuat berapa Username
dan Password yang diijinkan
untuk mengakses FreeNAS ini.
Pada bagian Group ID defaultnya berisi 1, pada bagian User dan Secret isi
dengan Username dan Password sesuai keinginan. Karena yang digunakan adalah
fitur CHAP Authentication, maka
panjang password minimal 12 karakter è
klik Ok. contoh :
Username : sia
Password : 123456789012
NB : Jika hanya 1 User maka, Peer User dan Initiator Secret tidak perlu diisi (kosong). Jika ingin membuat
lebuh dari 1 User maka, Peer User dan Initiator Secret harus diisi.
15. Selanjutnya pilih menu Targets, untuk menambah Target ==> pilih Add Target. Target ini
fungsinya untuk menentukan IP Address
Initiator dan Portal yang akan
diijinkan untuk mengendalikan NAS Storage Server ini.
Pada bagian Target Name isi sesuai keinginan contoh “sia”, pada bagian Portal Group ID dan Initiator Goup ID pilih Portal dan Initiator yang telah kita buat tadi, ==> klik Ok.
NB : Konfigurasi Target diatas adalah jika kita ingin masuk/login maka tidak perlu memasukkan Username dan Password
lagi. Jika ingin koneksi lebih aman maka, rubah konfigurasi Auto Method menjadi CHAP dan Authentication Group Number menjadi 1.
16. Selanjutnya
pilih menu Extents, untuk menambah
Extent ==> pilih Add Extent. Extent ini
fungsinya untuk menentukan Hard Disk mana yang akan kita gunakan menjadi Disk iSCSI dari FreeNAS ini.
Pada bagian Extent Name isi dengan nama sesuai keinginan contoh “sia”, pada
bagian Extent Type pilih Device (karena yang kita share adalah
Disk). Apa anda masih ingat Hard Disk ke-2 dengan size 20GB yang kita buat tadi, pada bagian Device pilih da1 dimana
adalah Hard Disk ke-2 yang masih kosong, bukan Hard Disk yang kita buat untuk
OS FreeNAS tadi. Pada bagian Comment
isi sesuai keinginan contoh “Extent 20GB”, ==> klik Ok.
17. Selanjutnya pilih menu Associated Targets, untuk menambah Associated Target ==> pilih Add Associated Targets. Associated
Target ini fungsinya untuk menentukan konfigurasi antara Target dan Extent yang
nantinya akan dijadikan Hard Disk iSCSI
(Hard Disk 80GB).
Pada
bagian Target pilih Target yang
telah kita buat tadi, yaitu “sia” dan pada bagian Extent pilih Extent yang telah kita buat tadi, yaitu “sia”, ==> klik Ok.
18. Selanjutnya, masuk pada tab Services, pada iSCSI anda
klik ON. Jika indikasi ON maka konfigurasi iSCSI anda benar dan iSCSI siap untuk digunakan, tetapi jika
tidak bias ON maka konfigurasi yang anda
lakukan masih belum benar.
19.
Kedua kita mulai dengan masuk pada tab Services, pilih SSH ==> klik Setting
20. Pada menu SSH
Settings, pada bagian TCP Port
sudah default 22 dan kita centang pada bagian Login as Root With Password, jika sudah maka ==> Ok.
21. Selanjutnya, masuk pada tab Services, pada SSH anda
klik ON. Jika indikasi ON maka konfigurasi SSH anda benar dan SSH siap untuk digunakan, tetapi jika tidak bias ON maka konfigurasi yang anda lakukan
masih belum benar.
22. Ketiga kita mulai dengan masuk pada tab Services, pilih SSH ==> klik Setting
23. Pada menu FTP
Settings, pada bagian Port sudah
default 21 dan kita centang pada bagian Allow
Root Login, jika sudah maka ==> Ok.
24. Selanjutnya, masuk pada tab Services, pada FTP anda
klik ON. Jika indikasi ON maka konfigurasi FTP anda benar dan FTP siap untuk digunakan, tetapi jika tidak bias ON maka konfigurasi yang anda lakukan
masih belum benar.
Dan akhirnya kita telah mempunyai installan
FreeNAS dengan konfigurasi SSH, FTP dan iSCSI.
Sekarang kita mengarah pada konfigurasi antara PC sudah
dapat terkoneksi dengan FreeNAS atau tidak.
1.
Untuk mencoba iSCSI kita buka aplikasi iSCSI
Initiator pada OS windows anda
NB : Jika pada OS windows anda tidak ada iSCSI Initiator, maka anda harus download dan install iSCSI Initiator terlebih dahulu.
2. Pada tab Targets
isi Target dengan IP Address yang kita dapatkan dari
FreeNAS tadi, ==> klik Quick Connect
3. Pada tab Discovery ==> klik Discovery Portal ==> klik
Advanced, pada bagian Local adapter pilih Microsoft iSCSI Initiator, lalu centang
Enable CHAP log on, pada bagian Target Secret isikan password Authorized Access 12karakter yang kita
buat tadi, jika sudah ==> klik Ok. Pada tab Discovery ==> klik Discovery Portal ==> IP address or DNS name isi dengan IP Address yang didapat dari FreeNAS
tadi, pada bagian Port akan berisi
default “3260”, ==> klik Ok.
4. Jika sudah, maka kita kembali pada menu Targets, supaya iSCSI dapat terkoneksi
maka klik Connect ==> pada tab Connect To Target centang Add this connection… ==> Advanced.
Pada tab Advanced Settings ==> General, pada bagian Local
adapter pilih Microsoft iSCSI
Initiator, lalu centang Enable CHAP
log on, pada bagian Target Secret
isikan password Authorized Access
12karakter yang kita buat tadi, jika sudah ==> klik Ok. Pada tab Discovery ==> klik Discovery Portal ==> IP address or DNS name isi dengan IP Address yang didapat dari FreeNAS
tadi, pada bagian Port akan berisi
default “3260”, ==> klik Ok.
5.
Jika sudah, maka iSCSI akan connect seperti
berikut
6. Untuk mencoba SSH kita buka aplikasi Putty,
pada bagian Host Name isikan IP
Address yang didapat dari FreeNAS, pada bagian Port sudah default 22
(akan sama dengan konfigurasi FreeNAS), pada bagian Connection Type pilih SSH, ==> klik Open
7. Jika sudah maka akan terbuka terminal seperti
dibawah ini. Kita tinggal masukkan User
dan Password dari FreeNAS yang telah
kita buat tadi. Jika berhasil maka tampilan akan seperti berikut.
8. Untuk mencoba FTP kita buka aplikasi WinSCP,
pada bagian File Protocol pilih FTP (bukan SFTP), pada bagian Host Name isikan IP Address yang
didapat dari FreeNAS, pada bagian Port
sudah default 22 (akan sama dengan konfigurasi
FreeNAS), pada bagian User name dan Password kita isikan root dan password FreeNAS kita, ==> klik Login
9. Jika sudah selesai, maka akan muncul tampilan
seperti berikut. Dan SUKSES
Untuk cara install dan konfigurasi FreeNAS dapat dilihat pada video berikut ( Cekidot ) :
Install dan Konfigurasi FreeNAS
Untuk cara install dan konfigurasi FreeNAS dapat dilihat pada video berikut ( Cekidot ) :
Install dan Konfigurasi FreeNAS